Untuk menekan Biaya Haji 2026 dan meningkatkan pelayanan ibadah Haji pemerintah akan membentuk BPH sebagai panitia penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di tahun 2026
Penyelenggaraan Haji dengan sistem syarikah yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi mengharuskan BPH memilih 2 Syarikah. Berbeda dengan di tahun 2025 dimana PPIH memilih 8 Syarikah.
Evaluasi pelaksanaan ibadah haji di tahun 2025 mengambil keputusan untuk mempermudah pelayanan hotel di Madinah dan Mekkah serta fasilitas di Armuzna BPH berencana akan bekerjasama dengan 2 Syarikah.
Tentu pemilihan terhadap 2 Syarikah ini tidak lepas harus ada kerjasama yang intens antara BPH dengan pihak Arab Saudi mulai dari data pembuatan visa berdasarkan Kloter, Rombongan bahkan Regu sehingga tidak terjadi lagi terpisahnya pasangan suami dan istri, yang tua dan pendampingnya, ketua Kloter dengan jamaahnya untuk menjamin terlaksananya pelaksanaan ibadah haji yg sempurna dan maksimal
Selain data visa yg akurat, pelayanan hotel dan katering juga harus menjadi perhatian Syarikah, Fasilitasi Armuzna, puncak Arafah, mabit di Muzdalifah, Mabit di Mina serta pengembalian Jamaah dari Mina menuju Mekah untuk menutup rangkaian ibadah Haji, harus tetap berkordinasi dengan BPH tentang jumlah jemaah yg di kelola berdasar kloter.
BPH harus terus memberikan masukan kepada pihak Syarikah, aktif melihat situasi jamaah sesuai kebutuhan jamaah, agar pihak Syarikah dapat mengambil langkah yang tepat sebelum jamaah terlantar atau mengalami kendala dalam pelaksanaan ibadah haji tahun depan. (H.Dolly Siregar)
