Belajar di sekolah dari jam 7 pagi sampai jam 4 sore (Full Day) bisa baik dalam beberapa aspek, tapi juga berisiko menimbulkan dampak negatif jika tidak dirancang dengan bijak.
Berikut penjelasannya:
✅ KEUNTUNGAN JAM BELAJAR PANJANG (08.00–16.00):
1. Waktu cukup untuk materi dan kegiatan tambahan
➤ Bisa memasukkan pelajaran inti, ekstrakurikuler, penguatan karakter, bahkan remedial.
2. Lebih terstruktur dan aman
➤ Anak berada di lingkungan yang diawasi, mengurangi waktu kosong yang bisa disalahgunakan.
3. Memberi ruang untuk pembelajaran aktif (PjBL, diskusi, praktik)
➤ Dengan waktu panjang, guru tidak perlu terburu-buru.
— ” dalam hal di atas pihak sekolah harus mampu maksimal” —-
❌ KEKURANGAN ATAU RISIKO:
1. Kelelahan fisik dan mental
➤ Konsentrasi siswa menurun drastis setelah jam 2 siang. Kegiatan belajar bisa jadi tidak efektif.
2. Waktu istirahat dan bermain terbatas
3. Bisa mengganggu waktu keluarga atau kegiatan non-akademik
➤ Tidak semua pembelajaran penting hanya terjadi di sekolah.
4. Beban guru meningkat
➤ Guru juga bisa burnout jika waktu mengajar terlalu panjang tanpa sistem rotasi atau dukungan yang memadai.
— ” adakah evaluasi terhadap program Full Day ? ” —
Apa Kata Riset?
Penelitian pendidikan di Finlandia, Jepang, dan negara-negara maju menunjukkan bahwa durasi belajar efektif bukan soal panjangnya waktu, tapi kualitas metode dan kondisi belajar.
Beberapa studi menyarankan maksimal jam belajar efektif per hari adalah sekitar 5–6 jam, dengan tambahan kegiatan ringan atau kreatif setelah itu.
—
✅ Kesimpulan:
Belajar Full Day bisa baik jika:
Jadwal disusun variatif (tidak semua pelajaran berat).
Ada waktu istirahat cukup dan kegiatan menyenangkan.
Siswa tidak dibebani PR berlebihan setelah pulang.
Guru dan orang tua bekerja sama dalam memantau kelelahan siswa.
Jika tidak, jadwal sepanjang itu bisa kontraproduktif dan mengganggu tumbuh kembang siswa.
Bagaimana Sikap Dewan Pendidikan, apakah mereka sudah bekerja?????
Salah satu Fungsi dan Peran Utama Dewan Pendidikan adalah :
Memberi Pertimbangan (Advisory Agency)
Memberikan masukan, saran, dan rekomendasi kepada pemerintah daerah (Dinas Pendidikan) dan sekolah terkait kebijakan dan program pendidikan.
(Dolly Siregar)